1. Penambangan (mining) : Konsentrat mineral
2. Peleburan (smelting)
3. Pembentukan (forming) : Produk setengah jadi
4. Pengerjaan (fabrication) : Produk jadi / peralatan
5. Operasi & Perawatan : Bangunan/peralatan jangan segera rusak
6. Korosi : Produk korosi kembali ke bumi
Half Finished Products
1. Pelat (plate)
2. Lembaran (sheet)
3. Tube & Pipe
4. Profil Struktur
5. Kawat (wire) & Kabel sling (wire rope)
Standards and Codes
Material standards
Product standards
Design codes
Manufacturing codes
Inspection codes
Operation & maintenance codes
Asal standards and codes
ASME, ANSI, API, ASTM, AISI, SAE - Amerika
JIS - Jepang
DIN - Jerman
AFNOR - Perancis
BS - Inggris
SII - Spanyol
Logam dan Paduan
Jenis :
- Baja (steel)
- Besi cor (cast iron)
- Aluminium dan paduannya
- Tembaga dan paduannya
- Titanium dan paduannya
- Superalloys : Ni-, Co-, Fe- BASE
- Timah putih dan paduannya
- Timah hitam dan paduannya
Sifat fisik material
- Titik cair
- Massa jenis
- Konduktivitas panas
- Konduktiivitas listrik
- Koefisien muai
Sifat mekanik material
- Kekuatan luluh (yield strength)
- Kekuatan tarik (tensile strength)
- Perpanjangan (elongation)
- Kekerasan (hardness)
- Harga impact
- Batas lelah (fatigue limit)
- Batas mulur (creep limit)
- Ketahanan aus
Sifat kimia material
- Ketahanan korosi
Sifat teknologi
- Mampu cor (castability)
- Mampu bentuk (formability)
- Mampu las (weldability)
- Mampu keras (hardenability)
- Mampu mesin (machinability)
Pengujian & pemeriksaan (testing & inspection)
Pengujian mekanik :
- Uji tarik
- Uji lentur
- Uji geser
- Uji tekan
- Uji keras
- Uji impact
- Uji fatigue
- Uji creep
- Uji aus
Pengujian korosi
Pemeriksaan :
- Pemeriksaan material
- Pemeriksaan komponen / peralatan
Teknik Pemeriksaan
Merusak (destructive) :
Metalografi
Tidak merusak (non destructive - NDT/NDI) :
- Visual
- Dye Penetrant
- Ultrasonic
- X-Ray Radiography
- Magnetic Particle
- Eddy Current
- Infra-Red Thermography
Macam-macam pengujian mekanik
- Uji tarik (tension test)
- Uji impak (impact test)
- Uji lelah (fatigue test)
- Uji kekerasan (hardness test)
- Uji mulur (creep test)
- Uji lentur (flexure test)
- Uji tekuk (bend test)
Uji tarik (tension test)
Sifat mekanik yang diperoleh dari pengujian tarik adalah :
- Kekuatan tarik (tensile strength)
- Kekuatan luluh (yield strength)
- Keuletan (ductility)
- Ketangguhan (toughness)
- Modulus elastisitas
Sample uji tarik :
- Lokasi pengambilan sample, bentuk, dan dimensi spesimen uji tarik harus mengikuti standar
- Dimensi utama dari sample uji tarik adalah :
Luas penampang melintang awal : Ao
Panjang uji awal (gauge length) : Lo
Lokasi pengambilan sampel uji tarik menurut JIS
Spesimen uji tarik berbentuk silinder, pelat, menurut ASTM E8
Metoda pengujian
- Spesimen uji tarik dijepit di kedua ujungnya dan ditarik dengan kecepatan konstan
- Akibat tarikan tersebut, spesimen akan bertambah panjang dengan pertambahan panjang adalah ∆L
- Akibat pertambahan panjang yang terjadi pada spesimen, maka load cell akan mencatat reaksi berupa gaya tarik P
Tegangan :
σ=Pi/Ao (kg/mm2 atau MPa)Regangan :
e = (∆Li/Lo) X 100% (%)
Dari kurva tegangan regangan teknis, dapat diketahui beberapa sifat material, antar lain :
Kekuatan tarik, σu :
σu = Pu/Ao (kg/mm2 atau MPa)Kekuatan luluh, σy, sering ditentukan dengan metoda offset :
σy = Py/Ao (kg/mm2 atau MPa)
Keuletan material ditunjukkan oleh dua besaran, yaitu :
regangan pada titik patah (ef) atau reduksi penampang (q)
ef = (Lf-Lo)/Lo (%)
q = (Af-Ao)/Ao (%)
Modulus elastisitas material, E, ditunjukkan oleh kemiringan kurva tegangan-regangan teknis di daerah elastis
E = tan α
Di daerah elastis, tegangan material sebanding dengan regangan yang terjadi menggunakan Hukum Hooke (σ = E. e)
Di daerah plastis, deformasi plastis terjadi bila tegangan kerja melebihi kekuatan luluh (σk
> σy). Akibat deformasi plastis, pada material terjadi perubahan bentuk yang permanen. Material akan patah bila tegangan kerja melampaui tegangan ultimate (σk > σu)
Faktor keamanan (safety factor) untuk beban statis
Menghindari deformasi plastis : SF = σi/σy
Menghindari kemungkinan patah : SF = σi/σu
Tegangan-regangan sebenarnya (True Stress-Strain)
σt = Pi / Ai (kg/mm')
ε = In (Lt.Lo) = In (Ao/At)
Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan material ditunjukkan oleh energi yang mampu diserap material sampai material patah
Uji Impak (Impact Testing)
Pengujian impak dilakukan untuk mendapatkan data keuletan material atau ketangguhan daerah lasan. Spesimen yang diberi takikan (notch) menerima beban tiba-tiba. Besarnya energi yang digunakan untuk mematahkan spesimen diukur
Menghasilkan grafik kekuatan impak dari material sebagai fungsi dari temperatur. Dari grafik di bawah, saat temperatur rendah material cenderung untuk patah dan kekuatan impak rendah. Saat temperatur tinggi, lebih daktail dan kekuatan lebih tinggi. Transisi antara temperatur adalah batas antara sifat patah dan daktail serta temperatur ini selalu penting untuk pertimbangan pemilihan material
Energi untuk mematahkan spesimen diukur berdasarkan pada perbedaan energi potensial dari bandul pemukul pada saat sebelum dan sesudah memukul spesimen